Menerjemahkan Pagi Untuk Coretan Pribadi

Dipagi itu seperti biasa, ponselku cerewet. banyak notifikasi media sana-sini, tanpa ada suara pesan atau messenger dari seseorang yang kuharapkan. Ada! Notifikasi BBMku nyala. Ada satu Message disana, tapi bukan dari perempuan, melainkan teman yang sedang butuh bantuan. Oh My God! Aktivitasku terbangun jam tujuh seperti sudah kebiasaan, meski dengan apa yang agamaku ajarkan "aku seharusnya terbangun subuh". rasanya sulit, jika pekerjaan yang sedang aku jalani saat ini masih terus selesai pada waktu dini hari. Bukan tanpa alasan, di usiaku yang terbilang masih muda, aku terbiasa tidur pada jam tiga. Memang, waktu mulai jam kerjaku masih cukup lama dari bangunku setiap harinya. masih tersisa lima jam. Dengan waktu panjang seperti ini, seperti biasa, sebelum ngopi dan nongkrong di depan kostan melihat orang-orang berjalan ditarik kesibukan, aku kekamar mandi. Ekhmm! jangan pikir macam-macam, aku hanya gosok gigi. Kostan tempatku melepas mimpi memiliki tiga lantai. Kebetulan, t...