Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Lekas Baik Diri

Gambar
Akhir-akhir ini aku lebih sering melamun sendirian. Entah itu di kamar, di kerjaan, di luar ruangan, di mana-mana. Kadang kepala produksi menegurku atas hal kecil yang membuat pekerjaanku berantakan. Kebiasaan.  Berat badanku turun lagi. Aku tidak ingin terus-terusan terpuruk karena ini. Namun apa dayaku yang terus teringat kabar-kabar baik di tiap pagi yang hilang kini. Terus terusan teringat beberapa peristiwa menyenangkan bersamanya lagi. Kini, itu hanya sebatas kenangan yang membekas di kepala. Melukai hati, sampai pikiran yang tak nyaman memikirkan apapun. Aku bahkan tau jelas, beberapa orang ada yang menguntit kisahku dengannya dulu. Sampai-sampai tau jika aku sudah mengakhiri hubungan itu, pesan-pesan baik dikirimkan dari berbagai arah. Tapi aku tidak minat, atau mungkin belum minat. Jika sudah selesai kerja, seringkali aku hanya berdiam diri di luar kost. Memainkan gitar dengan entah apa lagu yang aku nyanyikan. Kemudian menyalakan kembali sebatang rokok, terus seperti itu ...

Bertahan Melawan Sakit, Dipaksa Kuat Menelan Pahit

Gambar
Ada banyak peristiwa yang masih saja melintas di pikiranku untuk aku ingin bagi denganmu. Ya memang, terkadang aku pelupa bahwa kita sudah tidak lagi saling berbagi kabar. Wajar, ini baru beberapa minggu. Seringkali aku merenung setelah sadar bahwa kau telah pergi. Terkadang aku ingin meronta, duduk sendirian menjambak rambutku kuat-kuat. Terkadang aku ingin menangis, menghisap rokok dalam-dalam seperti ingin membuat paru-paru berhenti berproses. Aku masih memikirkanmu, aku masih belum bisa melupakanmu, tapi bagaimana? Aku sudah tidak bisa mengabarimu. Kau menutup semua jalur komunikasi kita di manapun. Aku tau ini cara terbaik kamu membantuku untuk bisa segera melupakanmu. Aku mengerti ini adalah caramu agar aku tidak mengetahui tentang apa-apa yang terjadi padamu. Yang salah mungkin aku, aku terlalu payah. Dan aku benci memiliki karakter yang terlalu bersimpati pada orang-orang. Benci memiliki karakter yang terlalu lemah menghadapi perasaan. Tapi ini aku. Dan ini yang terjadi padaku....

Diantara Kenangan Yang Melekat Hebat

Gambar
Tepat satu minggu, hari ini adalah hari di mana dia berkata jujur tentang perasaan yang tiba-tiba hilang. Padaku, pada diri ini yang telah manaruh harap lebih. Seringkali aku bertanya tentang kenapa tiba-tiba dia semudah itu beralih rasa? Alasannya hanya setengah membuat aku percaya, setengahnya aku kecewa. Kecewa bukan sebuah kemungkinan dia memiliki perasaan lain pada sosok yang baru, namun kecewa pada besarnya harapan yang pernah ia beri padaku. Harapan itu, kini hanya menggulung di pikiranku, sambil tetap terus bertanya-tanya tentang kenapa, dan apa yang membuatku salah? Semakin tidak percaya saja rasanya. Jujur saja kenangan tentang bagaimana dia merapikan rambut, bersandar, dan memeluk. Tawa yang berisik, lagu Threesixty favorit, hela nafas saat kesal, cincin yang terbuat dari rajutan benang hitam, jam tangan karet, serta dua jaket hangat yang dia kirim melalui paket, semuanya membuatku semakin bertanya-tanya. Ada yang membuatku semakin tidak percaya, rasa apa yang dia berikan sa...