Lekas Baik Diri

Akhir-akhir ini aku lebih sering melamun sendirian. Entah itu di kamar, di kerjaan, di luar ruangan, di mana-mana. Kadang kepala produksi menegurku atas hal kecil yang membuat pekerjaanku berantakan. Kebiasaan. Berat badanku turun lagi. Aku tidak ingin terus-terusan terpuruk karena ini. Namun apa dayaku yang terus teringat kabar-kabar baik di tiap pagi yang hilang kini. Terus terusan teringat beberapa peristiwa menyenangkan bersamanya lagi. Kini, itu hanya sebatas kenangan yang membekas di kepala. Melukai hati, sampai pikiran yang tak nyaman memikirkan apapun. Aku bahkan tau jelas, beberapa orang ada yang menguntit kisahku dengannya dulu. Sampai-sampai tau jika aku sudah mengakhiri hubungan itu, pesan-pesan baik dikirimkan dari berbagai arah. Tapi aku tidak minat, atau mungkin belum minat. Jika sudah selesai kerja, seringkali aku hanya berdiam diri di luar kost. Memainkan gitar dengan entah apa lagu yang aku nyanyikan. Kemudian menyalakan kembali sebatang rokok, terus seperti itu ...