Garis Antologi - puisi pada sang mantan kekasih

Garis Antologi
Garis Antologi bisa disebut sebagai puisi dalam melodi. Menerangkan tentang bagaimana hati ketika terkhianati. Ditulis, dikarang, sekaligus dibacakan oleh Rizky Imanul dengan penuh perasaan. Tercipta akibat pengarang yang pernah mencinta dan berakhir dengan rasa kecewa pada seorang wanita yang pernah singgah lama dihatinya. Garis Antologi telah disebar kebeberapa media (terutama akun Facebook Rizky Imanul). Berikut puisinya.
Garis Antologi (puisi pada sang mantan kekasih)
Sebelum hadir sebuah rasa, pastikan itu cinta, dan jangan pernah kau anggap biasa. Jatuh cinta memang sederhana. Tapi selalu terlukis perdebatan disetiap jalan cerita. Selalu ada luka yang mengundang air mata. Meski bersusah payah telah menjaga, tetap saja, waktu akan mengubahnya karena kisah yang terlalu lama dibalut drama.
Terutama warna saat kita pernah bersama. Sejak aku mengenalmu, sejak aku pertama mengagumimu. Kau! Kau adalah cinta yang pertama kusambut dengan suka. Cinta yang pertama kuizinkan mengisi penuh setiap rongga. Cinta yang pernah kumimpikan untuk terus bersama, hingga kemudikan waktu dengan do'a.
Merajut kisah dari tiap lembar penuh warna. Meski tak sering waktu kita bisa bertegur sapa, kita masih bisa untuk bercanda tawa. Walau akhirnya, kita tak lagi bersama.
Cinta jarak jauh. Mengendap rindu, mengontrol waktu. Menepis cibiran yang melulu meski tumbuh emosi yang tak ingin di ganggu. Dalam pertahanan itu, pernah aku tanya satu hal tentang adakah rindu yang sama dalam hatimu? Rindu akan suatu temu? Dan rindu untuk kita bercerita dibawah langit biru.
Kini, pun, itu harus berlalu. Aku pedih seketika tersadar setelah lama kita saling membagi kabar. Tersadar akan semua janji yang pernah kau beri, tak pernah punya arti. Meski begitu, aku tak pernah merasa sia-sia berkorban untukmu yang kini, kamu telah bersama orang lain. Berbagi bahagia, hingga terucap kembali akan janji setia. Aku tak pernah merasa begitu kehilangan setelah angan yang terharapkan lenyap digilas kenyataan.
Jujur, sampai saat ini, masih belum ada yang bisa membuatku merelakan masalalu. Memberi sembuh dihati yang sedikit rapuh, lalu mengubahnya kembali utuh.
Paling tidak, aku pernah belajar pada jarak. Belajar tentang menunggu, dan ditemukan. Dan belajar menanti, walau akhirnya berhenti, karena terkhianati.
Cinta jarak jauh. Cinta, jarak jauh. Cinta yang sulit ditempuh meski beribu peluh telah banyak terjatuh. Cinta dalam satu angan yang menggenggam harap akan satu kepastian. Disaat aku telah merasa nyaman dalam genggaman, dan selalu berangan untuk melanjut kepelaminan.
Aku sering bersikap seolah baik-baik saja pada setiap teman yang bertanya. Bersikap seolah tak peduli pada keputusanmu yang mengakhiri. Bersikap tenang walau sebenarnya hati tak pernah ingin beri jawaban. Untuk semua itu. Terima kasih tetap aku ucapkan karena atas cinta yang pernah kau simpan. Semoga pasanganmu saat ini, dapat memberikan apa yanf tak dapat kuberi. Dapat mengerti, apa yang tak dapat kumengerti. Dan dapat memahami, apa yang tak dapat kupahami. Pada saat itu, aku pun turut mengucap bahagia.
Garis Antologi - Rizky Imanul
Nah sampai disana puisi berjudul Garis Antologi dari Rizky. Kamu bisa nonton videonya juga di youtube dengan mengunjungi link ini | Tonton video Garis Antologi.
Komentar
Posting Komentar