Catatan Akhir Ramadhan


sedang berfikir

Huh! Sudah lama sekali blog ini tidak ku urus. Jika diibaratkan sebuah buku catatan, mungkin sudah usang dan berdebu. Tapi, aku lihat dasbor blog ini tidak luput dari pembaca setiap minggunya, meski terhitung hanya satu atau dua. Oh ya, sebelum aku tujukan ke totik poin utama, pertama-tama aku ucapkan Marhaban ya Ramadhan, selamat menjalankan ibadah puasa bagi teman-teman muslimku walau telat yang penting kan dapat kesan baik. muehehehe. Eh dan ini sudah mau hari raya idul fitri, tak lupa juga Minal aidzin walfaidzin ya.

Hari ini adalah hari-hari akhir puasa. Jujur saja, bekerja sebagai pelayan di rumah makan itu banyak sekali godaannya. Jika ada yang memesan minuman apalagi. Huh! Alhamdulillah, aku sudah hampir satu tahun bekerja disini, dan ya, tak sering kali untuk berdebat dengan teman hanya satu masalah kecil. Ditempatku bekerja, kebetulan orang-orang yang tinggal di daerah ini bermayoritas khatolik. Jadi, ya wajar saja jika bulan Ramadhan pun tidak ada bedanya untuk customer. haha.

Oh ya mood aku menulis hari ini sangat bagus. Kenapa dari itu aku putuskan untuk menulis catatanku yang sudah lama ingin aku goreskan ini sekarang. Poin dalam catatanku hari ini ada dua. antara duka dan bahagia.
abaikan fotoku

Pertama mungkin akan aku ceritakan mengapa ada "duka" dalam tulisan yang akan aku bahas sekarang. Hari ini tanggal 10 Juni 2018, pertama kali aku bocor puasa! sedih, dan kecewa. Tinggal beberapa hari lagi adalah hari raya idul fitri, kenapa harus ada bocor puasa? titik kesalahan itu bermula dari aku yang tidak makan sahur. Dan kedua, dalam kerja aku ditugaskan untuk bagian memotong daging. Dan dalam ruangan pemotongan daging itu sangat-sangat panas. Dari jam 9 pagi tadi masih bisa aku tahan untuk tidak minum. Sambil terus Istighfar aku tambal dengan do'a dan berharap Allah mengizinkan aku untuk tetap berpuasa. Sampai pada waktunya Dzuhur, otakku tidak sanggup lagi mentransfer pandangan yang halus. Penglihatanku mulai gelap, dan akhirnya aku putuskan untuk batalkan puasa. Begitulah keadaannya. Menurut aku sendiri, ininl sangat memprihatinkan.

Dan poin "Bahagia" mungkin adalah tiga hari lagi akhirnya aku bisa libur panjang. Mengistirahatkan lelah di kampung halaman itu sangatlah hal yang audah lama aku nantikan. Berkumpul kembali dengan teman, keluarga, dan mungkin "pacar"? Ah lupakan yang akhir itu.

Yes! Haha. Rasanya sudah tidak sabar ingin cepat berada di rumah. Waktu santai yang sangat-sangat panjang itu, aku bisa habiskan dengan menggeluti hobiku. Menggambar. Pemilik toko memberiku cuti hari raya selama 7 hari, atau satu minggu. Ya lumayan saja untuk meluruskan otot-ototku yang semakin hari rasanya semakin terasa tebal dan bengkok-bengkok. haha. Mungkin, bagi kalian, ini tidaklah begitu penting. Namun ini akan menjadi catatan pertamaku di blog ini tentang hal lingkungan pekerjaanku selama disini. Selamat berlibur. ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernah Dekat

Saat Aku Pulang

Villa Hakim 3: Bogor